Kitabkitab tersebut merupakan penjelasan secara detail tentang nadzom-nadzom Alfiyah, baik dikemas dengan model Syarah maupun Hasyiyah. Atas dasar itu, Badruddin mengarang bait Alfiyah tandingan dan mengambil syahid dari ayat al-Qur'an. Disitu tampak rasional juga, tetapi hampir semua ilmuan tahu bahwa tidak semua teks al-Qur'an bisa
TentangTokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. meja kayu tempered glass iphone 11 new era lem sepatu redmi note 10 kardus besar. Tokopedia; Bait Alfiyah; Filter. Kategori. Olahraga. Alat Pancing. Buku. Religi & Spiritual. Lokasi. DKI Jakarta. Jabodetabek. Bandung.
Pagiharinya seketika ia membuang potongan bait yang belum tuntas itu dan menggantinya dengan dua bait muqaddimah yang lebih sempurna: وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً ¤ مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ (Beliau [Ibnu Mu'thi] lebih istimewa karena lebih awal. Beliau berhak atas sanjunganku yang indah)
Padaartikel ini saya akan membahas bait pertama kitab alfiyah ibnu malik dari sisi kajian ilmu tasawuf dan ilmu makrifat. Jurnal pendidikan agama islam (journal of islamic education studies) vol. Doa Sesudah Belajar Adab, Manfaat, Hadis, Arab, Latin dan Alfiyyah ibnu malik adalah sebuah buku matan yang ditulis dalam bentuk nazham atau syair.
Tentangarti dari sebuah rasa bangga, tentang ta'dzim kepada sang guru, tentang tulusnya sebuah karya, juga tentang adab terhadap orang yang sudah meninggal. Diceritakan bahwa Syaikh Ibnu Malik dalam menyusun nazhom Alfiyah ini terinspirasi dari almarhum sang guru yang sudah terlebih dahulu menyusun sebuah nadzhom yang berjumlah 500 bait.
Postedby muizz Posted on Wednesday, October 01, 2014 with 2 comments. Aurodh Alfiyah Bait 01-51 Aurodh Alfiyah Bait 52-105 Aurodh Alfiyah Bait 106-142 Aurodh Alfiyah Bait 145-205 Aurodh Alfiyah Bait 206-254 Aurodh Alfiyah Bait 256-302 Aurodh Alfiyah Bait 303-355 Aurodh Alfiyah Bait 356-419 Aurodh Alfiyah Bait 420-456 Aurodh Alfiyah Bait 457
Perludiketahui bahwa Ibnu Malik dengan isim karimnya Muhammad bin Abdullah bin Malik ath-Tha'i al-Jayyani atau lebih dikenal dengan isim laqobnya Ibnu Malik adalah seorang pemuda yang mampu mengarang Kitab Alfiyah dengan perpaduan sastra arab dan teori grametika bahasa Arab.
vnosV. Di dalam dunia pesantren, kitab alfiyah tentu sangatlah masyhur dan fenomenal. Bagaimana tidak, kitab ini merupakan bahan ajar utama ilmu nahwu dan sharaf tingkat menengah ke atas. Maka tak heran kitab ini biasanya hanya akan dikaji oleh para santri senior yang telah menamatkan kitab-kitab dasar seperti jurumiyah, ilal, imrithi, dan selain membahas ilmu nahwu dan sharaf, ternyata kitab yang berbentuk nadzom-nadzom ini juga menyimpan banyak sekali makna tersirat di dalam bait-baitnya yang sangat berguna bagi kehidupan, khususnya bagi santri. Karena itulah di artikel ini kami telah mengumpulkan beberapa bait alfiyah tentang kehidupan bermanfaat ya!Oh ya bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai alfiyah bisa klik link iniTentang Kehidupan Tentang SantriTentang CintaPenutupPoin pertama yang akan dibahas oleh kami adalah mengenai bait alfiyah tentang kehidupan. Maksudnya adalah bait-bait ini nantinya akan memberi spirit dan motivasi yang sangat relate bagi kehidupan Anda di masa sekarang. Diantaranya adalahTeguh Pada Pendirian Dalam Setiap KeadaanDalam bait 58 Ibnu Malik menulisلِلرَّفْعِ وَالنَّصْبِ وَجَرِّ نَا صَلَحْ كَاعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَحْArtinyaDlamir -na, baik untuk dhamir rafa’, nashab, jar tetap memakai lafadz -naSeperti ungkapan اعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَاح kita telah memperoleh anugerah yang banyakMakna tersurat dari bait ini adalahBait ini adalah penjelasan bahwa نا bentuk muttashil dari نحن digunakan sebagai dhamir muttashil rafa’, nashab, jar, dengan tetap menggunakan redaksi kata –na. Maknanya نا tanpa perubahan dan berpegang teguh atas dirinya. Lain halnya dengan dhamir orang pertama misalnya, untuk muttashil rafa’-nya berupa تُ, sedangkan dalam nashab dan jar-nya menggunakan makna hikmah dari bait ini adalah jadilah seperti dhamir muttashil -na yang teguh pendirian dan pemahaman meski dalam keadaan apa pun. Meskipun dhomir lain senantiasa berubah bentuk sesuai keadannya, dia terap pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh perubahan dan pengaruh aliran-aliran ini tentu sangat berharga, mengingat di zaman now ini banyak sekali orang yang tidak berprinsip dan tak tau arah. Mereka menjalani hidupnya seolah kehidupan itu hanya senda gurau belaka. Sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk hidup bebas tanpa aturan agama dan membebek terhadap kebudayaan barat yang tentu hampir semuanya bersebrangan dengan MenyerahBerikutnya dalam bait 302 muallif menulisلاَ أَقْعُدُ الْجُبْنَ عَنِ الْهَيْجَاءِ وَلَوْ تَوَالَتْ زُمَرُ الأَعَدَاءِArtinyaTak akan aku berpangku tangan karena takut berperang, meskipun pasukan musuh datang yang satu ini merupakan bait terakhir yang ada di dalam bab maf’ul lah. Menerangkan bahwa mashdar atau kata kerja asal yang memenuhi syarat untuk menjadi maf’ul lah sama waktu dan pelaku dengan fiil yang dijelaskan alasannya bisa saja digunakan sebagai maf’ul lah dengan disertai alif maknanya sudah sangat jelas. Bait ini bagaikan sebuah moto dalam berjuang meraih tujuan. Meskipun lelah Tetap teguh meski ujian dan cobaan menghadang. Tak akan mundur meski hancur, tak kan gentar meski harus terkapar. Meski lelah menerpa jiwa, tekad dan semangat tak boleh padam begitu Dalam KehidupanSelanjutnya pada bait ke 289 tertulisوَقَدْ يَنُوْبُ عَنْهُ مَا عَلَيْهِ دَلّ كَجِدَّ كُلَّ الْجِدِّ وَافْرَحِ الْجَذَلْArtinya “Terkadang, ungkapan yang menunjukkan makna mashdar juga bisa menggantikan mashdar sebagai maf’ul muthlaq. Seperti,… Bersungguhlah dengan segala kesungguhan dan berbahagialah dengan segala kebahagiaan.Secara umum bait ini menjelaskan perluasan keterangan mengenai maf’ul muthlaq. Yang mana fungsinya dalam kalam adalah sebagai penguat, memperjelas jenis macam perbuatan, ataupun menjelaskan berapa kali perbuatan atau fi’il dikerjakan oleh Ibnu Malik memberi contoh dari maf’ul muthlaq yang maknanya sudah sangat jelas, sebagaimana yang sudah tertera pada bagian terjemah. Maknanya adalah saat usaha kita dalam menggapai tujuan dibarengi kesungguhan yang maksimal. Tatkala berhasil, kesuksesan itu akan membuahkan rasa bahagia yang berlipat dalam bahasa Indonesia, kutipan contoh bait di atas selaras dengan ungkapan “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.“Tentang SantriPoin berikutnya adalah bait alfiyah tentang kehidupan santri yang merupakan seorang tholabul ilmi. Diantara bait alfiyah yang berkaitan dengan kehidupan santri saat ini adalahSenang Berbuat BaikDalam potongan bait 127 Ibnu malik menulis… وَرَغْبَةٌ فِي الْخَيْر خَيْرٌ وَعَمَلْ بِرَ يَزِيْنُArtinya“Senang terhadap kebaikan adalah juga kebaikan. Perbuatan baik bisa menghiasi diri …”Secara umum Kalimat dalam potongan bait ke 127 tersebut adalah contoh dari isim nakirah yang dapat dijadikan sebagai mubtada. Penyebabnya adalah karena nakirah tersebut beramal menashabkan kata kata fi al-khair, secara posisi tarkibnya dalam mahal nashab. Sedangkan kalimat kedua adalah contoh nakirah yang di-idhafahkan kepada nakirah lain sehingga ia bisa dibuat sebagai makna tersirat dari bait di atas tadi seolah mengingatkan kita pada salah satu ungkapan dari Abu Darda, “Jadilah orang alim, atau pelajar, ataupun penggemar, ataupun pengikut. Jangan jadi yang ke lima, sehingga kau akan hancur.” Ditanyakan, “Apa yang kelima?” “Yaitu ahli bidah”.Makna bait tersebut, senanglah terhadap kebaikan, karena itu juga sudah termasuk kebaikan. Lebih baik lagi jika meningkat ke perbuatan baik yang tentu akan menghiasi pelakunya dan akan menjadi sebuah amal sholeh yang dapat menghantarkan kepada surganya Yang Bermanfaat dan IsitiqomahlahSelanjutnya dalam bait kedelapan sang mushonnif menulisكَلاَمُنَا لَفْظٌ مُفِيْدٌ كَاسْتَقِمْArtinya “Kalam menurut kami Ulama Nahwu adalah ucapan yang memberi faidah, seperti ungkapan Istikamahlah.”Bait ini menggambarkan definisi kalam atau ungkapan dalam kitab alfiyah ini dibuat sangat simpel namun memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu cukup dengan perkataan mufid. Secara sederhana, mufid adalah keadaan ungkapan yang membuat pendengar memahami atau mengerti apa isi ungkapan makna tersiratnya adalah sang muallif menyeru dan mengajak kita untuk berbicara tentang sesuatu yang memberi bermanfaat kepada pendengarnta. Selain itu pengambilan contoh dengan menggunakan kata istaqim seolah menjadi isyarat agar pembaca yang notabene kebanyakan merupakan para santri untuk tekun dan berdisiplin jika ingin mempelajari isi kitab CintaPoin selanjutnya adalah yang berkaitan dengan cinta. Ya bisa dikatakan banyak sekali lho bait di dalam alfiyah yang berkaitan dengan cinta. Bait-bait tersebut adalahMengutamakan Yang DekatPada bait 63, Ibnu Malik menulisوَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيء الْمُنْفَصِلْ إذَا تَأَتَّى أنْ يَجِيء الْمُتَّصِلْArtinya Dalam kondisi normal tidak perlu mendatangkan dhamir munfashil. Selama masih bisa menggunakan dhamir umum bait ini memiliki makna tentang keutamaan menggunakan dhomir muttashil dibanding dengan dhomir muttashil. Pengaplikasian bait ini misalnya pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil tersambung dengan fi’il.Nah dalam urusan cinta dan pernikahan bait di atas menyarankan kita untuk mencari pasangan dari lingkungan terdekat dan sepemikiran dengan kita. Seperti masih satu Sekolah, satu pesantren, satu kantor, satu desa, dan seterusnya. Alasannya jelas dan sederhana, yaitu karena kita lebih paham karakter mereka dari pergaulan setiap harinya dibandingkan dengan orang lain yang tinggalnya Long Distance Relationship LDRSelanjutnya pada bait ke-266 tertulis وَعُلْقَةٌ حَاصِلَةٌ بِتَابِعِ كَعُلْقَةٍ بِنَفْسِ الاِسْمِ الْوَاقِعِArtinyaPersambungan syaghil dan isim sabiq yang terjadi melalui dhamir yang dibawa kalimat pengikut tabi’ Mencukupi untuk menjadi penyambung. Sebagaimana dhamir penyambung yang ada di isim syaghil umum bait ini menjelaskan tentang istighal amil an al-ma’mul. Bab ini termasuk bagian yang rumit untuk dijelaskan. Dalam bait ini dapat diterangkan dengan memakai contoh kata Zaidan dharabtu ghulamahu si Zaid, saya pukul pembantunya.Kata ganti hu merupakan isim dhamir yang harus ada untuk menghubungkan amil dharabtu dengan zaidan sebagai isim sabiq yang semula adalah ma’mul. Keberadaan kata ganti penghubung itu boleh juga menempat pada kata yang menjadi sifat dari kata yang jadi ma’mul fiil. Contoh Zaidan dharabtu ghulaman yadhribuhu si Zaid, saya pukul pembantu yang memukul Zaid.Begitu pula dalam lika liku cinta, terkadang keadaan mengharuskan perpisahan sementara waktu. Bagi yang masih sekedar ikatan pranikah, tentu lebih sering menggunakan alat lain untuk berkomunikasi. Kemudian makna bait di atas untuk hubungan jarak jauh ldr ini adalah, cinta yang tersambung dengan perantara WA, FB, IG sama bermaknanya dengan kehadiran sepasang kekasih. Karena, hadirnya perantara sama indahnya dengan hadirnya sang sudah jelas mengenai bait alfiyah tentang kehidupan santri? Semoga dengan membaca ini Anda akan semangat dalam melakoni kehidupan dunia yang melenakan ini ya!Baca Juga25+ Kata-Kata Kangen Pondok Pesantren20 Kata-Kata Rindu Anak di Pesantren
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait hadits tentang pemuda. Semoga dengan pembahasan ini para pemuda bisa lebih memaksimalkan masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,{أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ. لِيَوْمٍ عَظِيمٍ. يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ}“Tidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar dasyat, yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam Allah Ta’ala” QS al-Muthaffifiin 4-6.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat nanti, sampai dia ditanya dimintai pertanggungjawaban tentang lima perkara tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya”[1].Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia mengalami keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut[2].Dalam kondisi seperti ini, tentu peluang untuk terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan yang dibisikkan oleh setan sangat besar sekali, apalagi Iblis yang telah bersumpah di hadapan Allah U bahwa dia akan menyesatkan manusia dari jalan-Nya dengan semua cara yang mampu dilakukannya, tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Ta’ala berfirman,{قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ}“Iblis berkata “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi manusia dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur taat” QS al-A’raaf 16-17.Di sinilah terlihat peran besar agama Islam sebagai petunjuk yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup mereka di dunia dan Islam sangat memberikan perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat karena itulah, banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh, insya Allah[3].Baca Juga Nasihat Dan Bimbingan Untuk Pemuda Muslim terhadap Diri, Agama, dan MasyarakatnyaPemuda yang dijanjikan akan mendapatkan naungan Allah Ta’alaBimbingan Islam untuk meluruskan akhlak para pemuda1. Memanfaatkan waktu luang secara maksimal2. Memilih teman bergaul yang baik3. Memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaatPenutupPemuda yang dijanjikan akan mendapatkan naungan Allah Ta’alaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan Arsy-Nya pada hari yang tidak ada naungan sama sekali kecuali naungan-Nya …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah ketaatan kepada Allah …”[4].Hadits yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits Salim al-Hilali berkata “Hadits ini menunjukkan keutamaan pemuda yang tumbuh dalam dalam ketaatan kepada Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan”[5].Imam Abul Ula al-Mubarakfuri berkata “Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengkhusukan penyebutan “seorang pemuda” karena usia muda adalah masa yang berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat, disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah ketaatan kepada Allah tentu lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya nilai ketakwaan dalam diri orang tersebut”[6].Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”[7].Artinya pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan[8].Inilah sosok pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Ta’ala anugrahkan kepadanya, serta mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan hal yang sangat sulit dan berat, maka wajar jika kemudian Allah Ta’ala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar Juga Nasehat Bagi Pemuda-Pemudi Yang Masih Menunda NikahBimbingan Islam untuk meluruskan akhlak para pemudaSyaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin berkata, “Sesungguhnya sebab-sebab yang mendukung terjadinya penyimpangan dan banyak masalah di kalangan para pemuda sangat banyak dan bermacam-macam, karena manusia di masa remaja akan mengalami pertumbuhan besar pada fisik, pikiran dan akalnya. Karena masa remaja adalah masa pertumbuhan, sehingga timbullah perubahan yang sangat cepat pada dirinya. Oleh karena itulah, dalam masa ini sangat dibutuhkan tersedianya sarana-sarana untuk membatasi diri, mengekang nafsu dan pengarahan yang bijaksana untuk menuntun ke jalan yang lurus”[9].Kemudian syaikh al-Utsaimin menjelaskan sebab-sebab yang harus ditempuh untuk memperbaiki ahklak para pemuda berdasarkan petunjuk agama Islam[10], di antaranya adalah1. Memanfaatkan waktu luang secara maksimalWaktu luang bisa menjadi penyakit yang membinasakan pikiran, akal dan potensi fisik manusia, karena diri manusia harus beraktifitas dan berbuat. Jika diri manusia tidak beraktifitas maka pikirannya akan beku, akalnya akan buntu dan aktifitas dirinya akan lemah, sehingga hatinya akan dikuasai bisikan-bisikan pemikiran buruk, yang terkadang akan melahirkan keinginan-keinginan buruk…Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ»“Ada dua nikmat dari Allah Ta’ala yang kurang diperhatikan oleh banyak manusia yaitu kesehatan dan waktu luang”[11].Untuk mengatasi hal ini, hendaknya seorang pemuda berupaya untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang cocok dan bermanfaat untuknya, seperti membaca, menulis, berwiraswasta atau kegiatan lainnya, untuk menghindari kekosongan aktifitas dirinya, dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berbuat kebaikan untuk dirinya dan orang Memilih teman bergaul yang baikHal ini sangat mempengaruhi akal, pikiran dan tingkah laku para pemuda. Oleh karena itulah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالل“Seorang manusia akan mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaknya salah seorang darimu melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya”[12].Dalam hadits lain, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan teman duduk bergaul yang baik dan teman duduk bergaul yang buruk adalah seperti pembawa penjual minyak wangi dan peniup al-kiir tempat menempa besi, maka penjual minyak wangi bisa jadi dia memberimu minyak wangi, atau kamu membeli minyak wangi darinya, atau minimal kamu akan mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup al-kiir tempat menempa besi bisa jadi apinya akan membakar pakaianmu atau minimal kamu akan mencium aroma yang tidak sedap darinya”[13].Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan duduk dan bergaul dengan orang-orang yang baik akhlak dan tingkah lakunya, karena pengaruh baik yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka, sekaligus menunjukkan larangan bergaul dengan orang-orang yang buruk akhlaknya dan pelaku maksiat karena pengaruh buruk yang ditimbulkan dengan selalu menyertai mereka[14].Oleh karena itu, hendaknya seorang pemuda berusaha mencari teman bergaul orang-orang yang baik dan shaleh serta berakal, agar dia bisa mengambil manfaat dari kebaikan, keshalehan dan akalnya. Maka hendaknya seorang pemuda menimbang keadaan orang-orang yang akan dijadikan teman bergaulnya, dengan meneliti keadaan dan akhlak Memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaatMengkonsumsi sumber-sumber bacaan yang merusak, baik berupa artikel, surat kabar, majalah dan lain-lain, akan menyebabkan pendangkalan akidah dan agama seseorang, serta menjerumuskannya ke dalam jurang kebinasaan, kekafiran dan keburukan akhlak. Khususnya jika pemuda tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat dan pola pikir yang benar untuk dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, serta yang bermanfaat dan mengatasi masalah ini, hendaknya seorang pemuda menjauhi sumber-sumber bacaan tersebut, dan beralih kepada sumber-sumber bacaan lain yang akan menumbuhkan dalam hatinya kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, serta menyuburkan keimanan dan amal shaleh dalam dirinya. Dan hendaknya dia bersabar dalam melakukan semua itu, karena hawa nafsunya akan menuntut dia dengan keras untuk kembali membaca bacaan-bacaan yang telah biasa dikonsumsinya, dan menjadikannya bosan serta jenuh untuk membaca bacaan-bacaan lain yang bermanfaat. Ibaratnya seperti orang yang berusaha melawan hawa nafsunya untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah, tapi nafsunya enggan dan selalu ingin melakukan perbuatan yang sia-sia dan bacaan bermanfaat yang paling penting adalah al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir yang berisi riwayat-riwayat tafsir yang shahih dan penafsiran akal yang benar. Demikian juga hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama ahlus sunnah berdasarkan dua sumber hukum Islam semoga tulisan terkait hadits tentang pemuda yang ringkas ini bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kaum muslimin, terutama para pemuda, untuk mengusahakan kebaikan bagi dirinya dan membiasakan dirinya untuk selalu menetapi amal shaleh dan ibadah kepada Allah Ta’ala, agar mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan dan kemuliaan besar dari Allah Ta’ala, sebagimana dalam hadits-hadits yang tersebut di الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمينBaca Juga Menjaga Anak dan Pemuda dari Paham Liberal dan Pluralisme—Kota Kendari, 13 Jumadal ula 1432 HPenulis Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MAArtikel kaki[1] HR at-Tirmidzi no. 2416 dan lain-lain, dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani.[2] Lihat keterangan syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam kitab “Min musykilaatisy syabaab” hal. 5.[3] Ibid hal. 6.[4] HSR al-Bukhari no. 1357 dan Muslim no. 1031.[5] Kitab “Bahjatun naazhiriin” 1/445.[6] Kitab “Tuhfatul ahwadzi” 7/57.[7] HR Ahmad 2/263, ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” 17/309 dan lain-lain, dinyatakan shahih dengan berbagai jalurnya oleh syaikh al-Albani dalam “ash-Shahiihah” no. 2843.[8] Lihat kitab “Faidhul Qadiir” 2/263.[9] Kitab “Min musykilaatisy syabaab” hal. 12.[10] Ibid hal. 12-16 dengan ringkas dan tambahan dari penulis.[11] HSR al-Bukhari no. 6049.[12] HR Abu Dawud no. 4833, at-Tirmidzi no. 2378 dan al-Hakim 4/189, dinyatakan shahih oleh al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, serta dihasankan oleh syaikh al-Albani.[13] HSR al-Bukhari no. 5214 dan Muslim no. 2628.[14] Lihat kitab “Syarhu shahiihi Muslim” 16/178 dan “Faidhul Qadiir” 3/4.
LumajangNetwork- Ayat Alquran kata identik dengan pemuda adalah fatā dengan berbagai macam bentuk derivasinya yang disebut 9 kali. Pemuda dalam Alquran terulang dengan 9 ayat dengan rincian dalam bentuk fatā QS. Yūsuf [12] 30, al-Kahfi [18] 60 dan 62, al-Anbiyā’ [21] 60. Ayat tentang pemuda di Alquran dengan kata fatayāni/bentuk tasniyah QS. Yūsuf [12] 36, al-fityatu QS. al-Kahfi [18] 13, fityān QS. Yūsuf [12] 62, dan fatayāt/pemudi QS. al-Nisā’ [4] 25 Baca Juga Pemkab Lumajang Buka Pendaftaran Calon Pemuda Pelopor, Maksimal 30 Tahun, Daftar Segera Berikut 9 ayat Alquran tentang pemuda disadur dari jurnal ilmiah Muhammad Anshari, Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga 1. Surat Yusuf ayat 30 Ayat ini menjelaskan daya tarik pemuda bahkan terhadap wanita yang sudah bersuami. Dalam surat tersebut digambarkan sosok pemuda bernama Yūsuf yang beriman, adil, penyabar, kasih sayang, hormat kepada orang tua, tidak pendendam, bertakwa kepada Allah, dermawan, dan pemaaf yang perlu dicontoh pemuda hari ini. وَقَالَ نِسْوَةٌ فِى ٱلْمَدِينَةِ ٱمْرَأَتُ ٱلْعَزِيزِ تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفْسِهِۦ ۖ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا ۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ wa qāla niswatun fil-madīnatimra`atul-azīzi turāwidu fatāhā an nafsih, qad syagafahā ḥubbā, innā lanarāhā fī ḍalālim mubīn Dan wanita-wanita di kota berkata “Isteri Al Aziz menggoda pemudanya untuk menundukkan dirinya kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada pemudanya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata”. Baca Juga Hadits Tentang Pemuda dan Anjuran Puasa Bagi Pemuda Jomblo 2-4. Surat Al Kahfi ayat 60-62 Ayat ini menjelaskan pemuda yang mendampingi Nabi Musa dalam perintah Allah yang akhirnya bertemu Nabi Khidir, namun pemuda tersebut tidak ikut ketika peristiwa dengan Nabi Khidir. Terkini
Kata-kata hikmah Alfiyah ﻓﺎﺭﻓﻊ ﺑﻀﻢ ﻭﺍﻧﺼﺒﻦ ﻓﺘﺤﺎ ﻭﺟﺮ ﻛﺴﺮﺍ ﻛﺬﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺒﺪﻩ ﻳﺴﺮ Bercita-citalah setinggi langit, dan ber etikalah yang mulya, serta rendahkanlah hatimu. Insyaalloh dirimu akan mendapat kemudahan serta kebahagiaan dan mati dengan husnul khotimah ﻭَﻛُﻞُّ ﺣَـﺮْﻑٍ ﻣُﺴْﺘَــﺤِﻖٌّ ﻟِﻠْﺒِﻨَﺎ ﻭَﺍﻷَﺻْﻞُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺒْﻨِﻲِّ ﺃَﻥْ ﻳُﺴَﻜَّﻨَﺎ Setiap diri hendaklah memiliki jiwa yang kokoh berpegang teguh pada kebenaran. Dan pada hakikatnya keteguhan seseorang tergantung pada istikamahnya hati ﻻ ﺃﻗﻌﺪ ﺍﻟﺠﺒﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﻬﻴﺠﺎﺀ ﻭﻟﻮ ﺗﻮﺍﻟﺖ ﺯﻣﺮ ﺍﻻﻋﺪﺍﺀ Aku takan putus asa dalam meraih cita-cita sejati, walau cobaan datang silih berganti menghadangku. Aku tidak akan duduk bertopang dagu karna pertempuran, meski menghadapi gelombang musuh yang datang silih berganti ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻠِﻲ ﺍﻟْﻤُﻀَﺎﻑَ ﻳَﺄْﺗِﻰ ﺧَﻠَﻒَ ﻋَﻨْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻻِﻋْﺮَﺍﺏِ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎ ﺣُﺬِﻑَ Santri itu jadi penerus bagi perjuangan para Ulama di muka bumi , di kala mereka di panggil untuk menghadap keharibaan Alloh ﻭﺯﻛّﻪ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﻭﺃﺟﻤﻼ ﺇﺟﻤﺎﻝ ﻣﻦ ﺗﺠﻤّﻼ ً ﺗﺠﻤّﻼ ﻭﺍﺳﺘﻌﺬ ﺍﺳﺘﻌﺎﺫﺓ ً ﺛﻢّ ﺃﻗﻢ ﺇﻗﺎﻣﺔ ﻭﻏﺎﻟﺒﺎ ً ﺫﺍ ﺍﻟﺘﺎ ﺍﻟﺘﺰﻡ Sucikanlah hatimu, hiasilah hatimu seperti orang yang pandai menghias dirinya dengan budi pekerti yang luhur. Dan mintalah pertolongan serta perlindungan pada Allah. Apabila mampu mengerjakannya, Insyaallah akan tetap mendapat kebahagiaan. ﻓَﺎﻟﻨَّﻌْﺖُ ﺗَﺎﺑِﻊٌ ﻣُﺘِﻢُّ ﻣَﺎ ﺳَﺒَﻖ ﺑِﻮَﺳْﻤِﻪِ ﺃَﻭْ ﻭَﺳْﻢِ ﻣَﺎ ﺑِﻪِ ﺇﻋْﺘَﻠَﻖ Sifat seorang anak itu tergantung pada orang tua yang mendidiknya, baik melihat tingkah laku orang tua sendiri ataupun orang sekelilingnya ﻭَﺃَﻟِﻔًﺎ ﺯِﺩْ ﻗَﺒْﻠَﻬَﺎ ﻣُﺆَﻛِّﺪﺍ ﻓِﻌْﻠًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻧُﻮْﻥِ ﺍﻹِﻧَﺎﺙِ ﺃُﺳْﻨِﺪﺍ Bilamana kau mencintai seorang perempuan, sebelum kau utarakan isi hatimu. Tumbuhkanlah rasa kepercayaan pada perempuan tersebut dengan prilaku yang terpuji. ﻭﺍﻻﺳﻢ ﻗﺪ ﺧﺼﺺ ﺑﺎﻟﺠﺮ ﻛﻤﺎ ﻗﺪ ﺧﺼﺺ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﻨﺠﺰﻣﺎ Janganlah kau seperti kalimat isim yang mau mengerjakan suatu yang rendah menurut kacamata islam, namun berpegang teguhlah seperti kalimah fiil, bisa hidup istiqomah dan tidak mau mengerjakan sesuatu yang tidak semestinya. ﻭﺍﻟﻔﺘﺢُ ﻧﺰﺭٌ ﻭﺻِﻞِ ﺍﻟﺘﺎ ﻭﺍﻷﻟﻒْ ﺑِﻤَﻦْ ﺑﺈﺛﺮِ ﺫﺍ ﺑﻨﺴﻮﺓٍ ﻛَﻠِﻒْ Sedikit sekali orang yang terbuka hatinya untuk mendalami ilmu agama dan umum, sementara hatinya selalu tertuju pada cowok/cewek pacaran kecuali hanya sebagian kecil yang diperoleh ﻭﺍﻗﺮﻥ ﺑﻔﺎ ﺣﺘﻤﺎً ﺟﻮﺍﺑﺎً ﻟﻮ ﺟُﻌِﻞ ﺷﺮﻃﺎً ﻹﻥ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻟﻢ ﻳﻨﺠﻌﻞ Menjawab salam itu hukumnya wajib ain bila yang ada hanya satu orang, namun bila yang diberi salam itu orang banyak maka hukumnya fardu kifayah. ﻭﻧﺤﻮ ﻋﻨﺪﻱ ﺩﺭﻫﻢ ﻭﻟﻲ ﻭﻃﺮ ﻣﻠﺘﺰﻡ ﻓﻴﻪ ﺗﻘﺪﻡ ﺍﻟﺨﺒﺮ Seorang muslim yang sudah mampu dalam harta dan perjalanannya ke makkah serta tidak terhalang oleh sesuatu, maka wajib untuk mendahulukan kewajiban hajinya. ﻭﺧﺒﺮ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﺭ ﻗﺪّﻡ ﺃﺑﺪﺍ ﻛﻤﺎ ﻟﻨﺎ ﺇﻻ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﺃﺣﻤﺪﺍ Sebagai seorang mukmin, tentunya kita harus senantiasa meniru jejak langkah baginda nabi muhammad SAW… Semoga kita semua termasuk ummatnya yang mampu melanjutkan perjuangannya. ﻭﺍﺣﻜﻢ ﺑﺘﻨﻜﻴﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻨﻮّﻥ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﺗﻌﺮﺑﻒ ﺳﻮﺍﻩ ﺑﻴّﻦ Hukumilah dengan hukum nakiroh jahil/mahjub bagi orang-orang yang masih menggunakan sifat-sifat kemanusiaan tanwin Dan hukumilah dengan hukum ma’rifat maqom waliyulloh bagi orang-orang yang menyatakan sifat-sifat kehambaan. Riyadul Alfiyah sadang ﻭﻳﺮﻓﻌﺎﻥ ﻣﻀﻤﺮﺍ ً ﻳﻔﺴّﺮﻩ ﻣﻤﻴّﺰّ ﻛﻨﻌﻢ ﻗﻮﻣﺎ ً ﻣﻌﺸﺮﻩ Ahli ta’sir dan ahli iksir akan membuat mulya kepada hati yang menemaninya sehingga hatinya akan mendapat puttuh ma’rifat karna selalu diberikan penerangan dan akan berkumpul dengan merekalah sebaik-baiknya perkumpulan. ﻭﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺗﻌﻮﻳﺾ ﻣﺎ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﺭﺗﻜﺐ ﻛﻤﺜﻞ ﺃﻣّﺎ ﺃﻧﺖ ﺑﺮّﺍ ﻓﺎﻗﺘﺮﺏ Pasti berlaku menggantikan diri kepada derajat yang lebih tinggi jika diri tersebut telah dikenakan sesuatu yang dapat mengembalikan kepada jati diri yang hakiki. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan yang hakiki yaitu menyandang gelar waliyulloh. ﻭﺍﻣﻨﻊ ﺯﻳﺎﺩﺓ ً ﺑﻼ ﻗﻴﺪٍ ﺛﺒﺖ ﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﺒﻴّﻦ ﺣﺠّﺔّ ﻛﺤِﻈﻠﺖ Janganlah berlebihan dalam segala hal tanpa diiringi Vaktualisasi yang loyal. ﻭﻳُﻌﺮﻑ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺑﺎﻟﻀﻤﻴﺮ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻛﺎﻟﺮّﺩّ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺼﻐﻴﺮ Pada hakekatnya kaya itu tidak di ukur dari segi materi, tapi lebih dititik beratkan pada kesederhanaan dan murah hati. Riyadul Alfiyah sadang ﻭﻣﺎ ﺃﺗﻰ ﻣﺨﺎﻟﻔﺎ ﻟﻤﺎ ﻣﻀﻰ ﻓﺒﺎﺑﻪ ﺍﻟﻨﻘﻞ ﻛﺴﺨﻂٍ ﻭﺭﺿﺎ Berhijrah dari degradasi moral pada generasi yang ikhlas beramal. ﺑِﺒَﺬْﻝٍ ﻭَﺣِﻠْﻢٍ ﺳَﺎﺩَ ﻓِﻲ ﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ Seorang kader umat yang memiliki sikap kebijaksanaan dan dibarengi dengan murah hati kelak dia akan menjadi pemimpin di kaumnya. ﺻَﺎﺡِ ﺷَﻤِّﺮْ ﻭَﻻَ ﺗَﺰَﻝْ ﺫَﺍﻛِﺮَ ﺍﻟْﻤَﻮْ ﺕ ﻓَﻨِﺴْﻴَﺎﻧُﻪُ ﺿَﻠَﺎﻝٌ ﻣُﺒِﻴْﻦٌ Lupa akan akherat adalah kesesatan yang nyata. ﻻَ ﺃَﻗْﻌُﺪُ ﺍﻟﺠْﺒْﻦَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻬَﻴْﺠَﺎﺀِ ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﻮَﺍﻟَﺖْ ﺯُﻣَﺮَ ﺍﻷَﻋْﺪَﺍﺀِ Aku tak akan mundur walaupun serangan bertubi-tubi dari musuh. wal khobarul juz’ul mutimmu faaidah kalloohu barrun wal’ayaadii syaahidah. Suatu mubtada pria pasti ingin sempurna dgn brsanding khobar wanita berfaidah makna amat di cinta
Tuban Bicara - Siapa yang tidak menengal dengan Kitab Al-Fiyah Ibnu Malik, tentu diantara kalian banyak yang mengetahui, apalagi yang pernah belajar di Pondok Pesantren. Dalam pandangan para Ulama’ mengakui Alfiyah Ibnu Malik merupakan karya yang terbaik dan teringkas bahkan terunggul dibidang ilmu nahwu. Deretan bait ilmu nahwu yang dia lantunkan, apabila dicermati terdapat kandungan kalam-kalam yang penuh hikmah, falsafah dan nasehat yang mampu menyentuh ruh atau jiwa hingga mendasara kedalam kalbu. Imam Ghozali berpendapat bahwa Alfiyah Ibnu Malik bukan merupakan kitab yang berisi fan ilmu agama. Alfiyah akan menjadi kitab fan ilmu agama apabila digunakan sebagai alat untuk membaca kitab-kitab agama, apabila tidak, maka kitab Alfiyah Ibnu Malik berisi beberapa fan ke-ilmu-an. Baca Juga Karya Puisi Nizar Qabbani Penyair dari Arab Tulisan ini mencoba mengupas makna yang tersirat dari bai-bait syair Alfiyah Ibnu Malik yang didalamnya terdapat arti kiasan berupa kalam hikmah, falsafah dan nasehat kehidupan................................................................................. وَكُلُّ حَرْفٍ مُسْتَحِقُّ لِلْبِنَا وَاْلأَصْلُ فِى الْـمَبْنِى أَنْ يُسَكَّنَ “Setiap individu hendaklah memilikijiwa yang kokoh, berpegang teguh pada pada hakekatnya keteguhan seseorang tergantung pada keistiqomahan hati, karena banyak plin-plan merupakan ciri konyol” كَالْيَاءِ وَالْكَافِ مِنِ ابْنِى أَكْرَمَكَ وَالْيَاءِ وَالْهَا مِنْ سَلِيْهِ مَا مَلَكَ “Jadilah istri yang menerima adanya keadaan suami, mintalah yang ia miliki, dan didiklah anakmu sopan santun serta budi pekerti yang mulia, niscaya anakmu akan memuliakan dirimu” Baca Juga Karya Puisi Sujiwo Tejo Lautan Tangis
bait alfiyah tentang pemuda