Samaseperti di Glodok, pedagang di Pasar Baru, Jakarta Pusat, juga tidak takut demo akan rusuh. PasarGlodok Ex Harco, Jl. Hayam Wuruk, RT.2/RW.1, Glodok, Kec. Petunjuk Arah. Keterangan Bisnis. Perusahaan ini bekerja di industri berikut: Peralatan dan barang-barang rumah tangga. Nama: Usaha Baru Elektronik. Terlibat dalam: Peralatan dan barang-barang Usaha Baru Elektronik berlokasi di Pasar Glodok Ex Harco, Jl. Hayam Wuruk, RT.2 ElektronikChina Banjiri Pasar Glodok. Berbeda dengan produk makanan, barang-barang elektronik asal China justru bertebaran di pasar Glodok, Jakarta Barat. Bahkan, barang made in China itu tampak mendominasi di sejumlah toko Dengandeveloper sebesar Agung Podomoro Land dan Lokasi emas di Glodok, sudah di pastikan menjanjikan keuntungan bagi para tenant dan investor di Harco Glodok. yang menguntungkan 7. Pusat perdagangan multifungsi (barang-barang teknik dan elektronik) 8. Sertifikat hak milik strata title 9. Dekat dengan pusat perdagangan yang lain (mangga dua RekomendasiPromosi Lainnya. DCREPES Promo PESTA Paket Bundling Harga Mulai Dari Rp 42.363*. DCREPES Promo PAKET CUAN - Harga Spesial mulai dari Rp 42.545 khusus pemesanan via ONLINE DELIVERY. DCREPES Promo Paket MERAH PUTIH Harga Mulai Dari Rp 45.000*. QUA-LI Promo PAKET SENDIRI atau PAKET BERDUA - Harga Spesial mulai REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Pada era 1990-an, Pasar Glodok menjadi pusat grosir barang elektronik paling ramai di Indonesia. Semua jenis elektronik tersedia di pasar yang berlokasi di Jakarta Barat tersebut. Mulai dari barang baru hingga rekondisi alias bekas. Tidak hanya barang elektronik, di Pasar Glodok juga banyak toko-toko yang menjual pakaian, obat Glodok Pasar Elektronik Anda bisa puas memilih barang elektronik di sini, mulai dari kulkas, mesin cuci, DVD player, radio, dll. Beberapa yang dapat Anda lirik seperti Harco Glodok, Orion Plaza, Glodok Plaza, dan Metro Glodok. Silakan melihat-lihat di Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Buka setiap hari pukul WIB. Jalan Surabaya, Pasar lqKuX. JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat aktivitas perdagangan di pusat elektronik Glodok City lesu. Kondisi demikian telah terjadi sejak dolar berangsur naik sejak 2-3 minggu lalu. Sebagai langkah antisipasi kerugian yang kian besar akibat sepinya transaksi, pedagang mulai menutup toko dan mengurangi jumlah karyawan. Bagi yang memiliki modal cukup kuat, mereka menaikkan harga barang hingga 20-30% agar tetap mendapat keuntungan. Karyawan toko Star Jaya, Adi Jumala, 30, menuturkan, harga barang elektronik seperti monitor, laptop, kamera pengintai CCTV, mic, soundsystem, dankamera digital mengalami kenaikan 20-30% dari harga sebulan sebelumnya. Laptop merek Lenovo ukuran 14 inci misalnya, sebulan yang lalu harganya Rp3,2 juta. Setelah nilai tukar dolar Amerika Serikatm enguat, harga laptop mencapai Rp3,5 juta. ”Ini kan barang impor, jadi harganya mengikuti pergerakan nilai tukar dolar Amerika,” katanya kemarin. Akibat pelemahan ini, omzet penjualan di tokonya pun mengalami penurunan hingga 50% karena banyak pembeli menahan diri untuk berbelanja elektronik. ”Tahun lalu kita bisa sampai Rp100 juta per bulan, sekarang Rp50 juta saja susah,” terangnya. Konsumen yang berasal dari seluruh Indonesia pun tidak membantu banyak dalam meningkatkan penjualan. Bahkan, sebelum rupiah mengalami pelemahan, transaksi perdagangan di Glodok City sudah melemah. ”Glodok kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan lain dan toko online,” tambahnya. Seorang pembeli, Asep Jainuri, 39, mengaku masih sering berbelanja di Pasar Glodok City lantaran pilihannya lengkap dan harganya relatif murah. Hanya, Asep menyayangkan melemahnya rupiah yang berimbas pada naiknya harga barang. Harga televisi LED 32 inci merek Samsung pada Mei lalu Rp3,1 juta, sekarang naik menjadi Rp3,7 juta. ”Naiknya sekitar 20%,” kata pria asal Jatinegara, Jakarta Timur, ini. Ketua Paguyuban Pedagang Glodok City Muhammad Ridwan mengatakan, dampak perlambatan ekonomi sangat berimbas terhadap aktivitas perdagangan. Meski tidak banyak, beberapa pedagang memilih menutup tokonya karena biaya operasional membengkak. Adapun, beberapa yang bertahan memilih mengurangi jumlah karyawan untuk meminimalisir biaya operasional toko. ”Dari total 200 pedagang yang ikut paguyuban, sekitar 0,5% menutup tokonya. Anda bisa lihat sendiri, beberapa kios tutup dan disegel pemilik gedung,” ujarnya. Ridwan berharap pemerintah memberikan bantuan atau insentif untuk menyiasati perlambatan ekonomi ini. Salah satunya memperbaiki fasilitas pendukung pasar, seperti pendingin ruangan AC yang sudah empat tahun terakhir ini rusak. Meski sudah dilaporkan, hingga saat ini belum ada respons dari pengelola maupun Pemprov DKI Jakarta. Selain meminta perbaikan fasilitas, para pedagang juga akan sangat terbantu apabila ada bantuan kredit dengan bunga rendah. Kabid Sosial Asosiasi Pedagang Komputer Indonesia Apkindo Mariman Muhardi menjelaskan, kenaikan barang elektronik saat ini merupakan yang paling tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Meski dahulu Indonesia sempat mengalami krisis, kenaikan hanya 5%. Dia berharap, pemerintah segera merespons kondisi ini. Jika tidak secepatnya diambil kebijakan, akan berakibat fatal bagi para pedagang dan pembeli. ”Kalau sampai terus-terusan begini, para pedagang bakal bangkrut dan konsumen tak lagi beli,” yusuf ftr 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Ff6tsZ1UwegOPnfZhdJ5biTDU8SQv4V9jLp1DiFopeGm3-BQbzv8Og== Ingin berbelanja murah? Datang saja ke Jakarta. Sebab, di kota tersebut banyak tempat belanja yang bisa dikunjungi. Jika ingin berbelanja produk fashion, Tanah Abang merupakan tempat yang tepat. Jika ingin berbelanja souvenir pernikahan, kunjungi saja Pasar Mester kedua tempat tersebut, ada lagi satu tempat yang bisa dikunjungi untuk berbelanja barang-barang elektronik murah. Tempat tersebut bernama Pasar Glodok atau yang sering juga disebut Pasar Glodok Pasar Glodok ElektronikSejarah Pasar Glodok Source merupakan nama kelurahan di Kecamatan Taman Sari, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Di masa pemerintahan Hindia Belanda, lokasi ini merupakan Pecinan terbesar di Batavia disebabkan mayoritas penghuninya merupakan warga keturunan Tionghoa termasuk Tionghoa Jakarta.Kata Glodok sendiri berasal dari Bahasa Sunda “Golodog” yang artinya pintu masuk rumah. Disebut demikian karena Sunda Kelapa Jakarta pada waktu itu merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Sebab sebelum dikuasai oleh Belanda, Sunda Kelapa masih dihuni oleh orang-orang Sunda Belanda yang menguasai daerah tersebut membawa para pekerja dari luar. Nah, orang-orang non-Sunda terutama suku Jawa dan Melayu inilah yang merubah ejaan G’ Golodog jadi K’ Glodok sampai saat juga menyebutkan kalau nama Glodok berasal dari suara air pancuran yang berada di sebuah gedung kecil persegi delapan yang lokasinya tepat di tengah-tengah halaman gedung Balai Kota Stadhuis yang merupakan pusat pemerintahan Kompeni Belanda di kota Batavia pada waktu ini Glodok sudah menjadi salah satu pasar tempat penjualan elektronik terbesar di Jakarta. Oleh karena itu, orang-orang sering menamakannya dengan Pasar Glodok Elektronik. Secara administratif, daerah tersebut masuk masuk ke dalam wilayah kecamatan Taman Sari, Jakarta dulunya merupakan daerah pecinan, tidak heran jika mayoritas penduduk dan orang yang berdagang di sana merupakan warga keturunan budaya Tionghoa masih sangat kental di daerah tersebut. Hal ini terlihat jelas dari segi arsitektur bangunannya yang masih bernuansa Glodok mulai diramaikan dengan penjualan barang-barang elektronik pada tahun 1980an. Sejak saat itulah, pasar tersebut mulai dikenal sebagai pusat penjualan barang-barang elektronik yang sangat lengkap, namun dijual dengan harga yang sangat Barang Elektronik Sangat Murah di Pasar Glodok ElektronikPasar Glodok Pusat Penjualan Barang Elektronik Murah Source lama Pasar Glodok dikenal sebagai sentra penjualan aneka produk elektronik. Tidak heran jika Anda bisa mendapatkan barang-barang elektronik lokal maupun import di jual di sini dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan harga di tempat pengunjung yang datang ke Pasar Glodok Elektronik untuk berbelanja kebutuhan produk elektronik di tempat ini tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan juga dari berbagai daerah di luar ragu untuk berbelanja produk elektronik di pasar tersebut. Produk apapun yang Anda inginkan mudah ditemukan di kawasan ini. Hanya saja, Anda mesti teliti dan berhati-hati agar harga yang Anda dapatkan betul-betul murah dan itu, kemampuan dalam menawar harga barang juga harus Anda miliki. Dengan begitu, Anda berpeluang besar untuk mendapatkan barang murah Anda di pasar sekali jenis barang elektronik yang bisa Anda beli di Pasar Glodok Elektronik, di antaranya adalah komputer, handphone, gadget, termasuk elektronik rumah tangga seperti C, kulkas, DVD Player, AC, dan lain Harga Produk Elektronik di Pasar Glodok Sangat Murah?Mayoritas Barang Elektronik di Pasar Glodok Merupakan Produk Impor Source ada di antara pembaca yang mempertanyakan sebab harga jual produk elektronik di Pasar Glodok Elektronik sangat murah? Jawabannya sederhana, karena produk-produk tersebut merupakan barang elektronik yang dijual di pasar tersebut umumnya merupakan barang impor dari Negara-negara Asia, seperti Jepang, China, dan Singapura. Bahkan, sebagian barang-barang tersebut ada yang diimpor langsung dari negara-negara Eropa dan sebabnya kenapa rata-rata harga jual barang elektronik di pasar tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lainnya di Jakarta. Apalagi produk-produk China, tidak hanya murah harganya, namun variasi juga lebih lain dari produk China dibandingkan produk impor lainnya terletak pada suku cadangnya yang mudah ditemukan dan dijual dengan harga murah. Dengan begitu, produk-produk tersebut lebih mudah diperbaiki saat mengalami pembeli yang sudah berbelanja barang-barang elektronik di Pasar Glodok Elektronik merasa puas dengan hasil belanjaannya. Oleh karena itu, pasar ini dipenuhi dengan para pengunjung yang datang untuk berbelanja di tempat pembeli yang berbelanja di Pasar Glodok tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Banyak juga yang berbelanja dalam jumlah banyak untuk dijual karena itu, jika Anda ingin berbelanja barang-barang elektronik murah di Jakarta, pastikan Anda mengunjungi Pasar Glodok. Tinggal naik angkutan umum saja jika Anda tidak memiliki kendaraan pribadi untuk ke sana. Jakarta - Pada era tahun 1990-an, Pasar Glodok jadi pusat grosir barang elektronik paling ramai di Indonesia. Semua jenis elektronik tersedia di pasar yang berlokasi di Jakarta Barat tersebut, dari mulai barang baru hingga rekondisi alias demikian, kondisi Glodok semakin hari semakin ditinggal pembeli. Andre, salah seorang pedagang elektronik Glodok, mengatakan salah satu kontributor sepinya pembeli di pasar tersebut terjadi karena maraknya tren berbelanja online."Sepi salah satunya karena online. Itu berpengaruh sekali, orang sekarang lebih suka beli secara online daripada datang langsung, tapi untuk beberapa elektronik saya kira memang masih harus lihat barangnya langsung," kata Andre kepada detikFinance, ditemui di tokonya, Kamis 13/7/2017. Dia mengungkapkan, para pedagang elektronik yang masih bertahan di lantai 3 hingga 5 Pasar Glodok, juga rata-rata memiliki situs online atau menjualnya lewat situs Muhammad Idris"Ini rata-rata yang masih buka toko juga punya online. Kalau tidak punya online, jual dengan menunggu di toko begini saja pasti enggak bisa bertahan, habis pasti. Lihat saja yang datang sepi sekali begini," ujar yang menjual PlayStation dan kaset game console ini mengaku, porsi penjualan video game tersebut dari online bahkan lebih besar ketimbang yang dijual langsung dari toko."Kalau di saya porsinya penjualan lewat online itu 60%. Untuk offline itu 40%, jadi memang besar. Kalau online terutama pembeli cari yang seperti PS 3 seri 25, kalau itu orang enggak khawatir kalau beli online," ungkap Muhammad IdrisFrans, pedagang elektronik Pasar Glodok mengamini hal tersebut. Untuk bertahan, pedagang Pasar Glodok juga banyak yang menjualnya lewat online. Sementara di toko sendiri lebih banyak yang dilakukan pedagang."Makanya kadang kita hanya ambil barang dari distributor begitu ada pesan online. Baru barangnya dikirim langsung. Tapi kan memang enggak pasti, kadang ada yang beli sampai 5 set. Kalau di toko begini, sepi," pungkas Frans. idr/wdl Jakarta - Sejak tahun 1970-an, kawasan Glodok sudah kesohor sebagai pusat elektronik terbesar di Indonesia. Segala macam barang elektronik tersedia, dari yang keluaran teranyar sampai elektronik rekondisi alias bekas. Namun demikian, kondisi saat ini cukup memperihatinkan. Banyak toko elektronik, terutama yang berada di Pasar Glodok, ditutup lantaran sepi pembeli. Ken, salah seorang pedagang video game Pasar Glodok, mengatakan sepinya pengunjung terutama disebabkan karena menjamurnya pusat perbelanjaan dan jaringan gerai elektronik di banyak tempat, khususnya pinggiran kota. "Online berpengaruh, tapi kecil sekali. Karena barang elektronik itu kadang tetap harus lihat barangnya. Masalah sepi di sini karena banyak sekali mal-mal sama toko elektronik. Sudah terlalu kebanyakan," ucap Ken kepada detikFinance ditemui di tokonya, Kamis 13/7/2017.Foto Muhammad IdrisMenurut dia, banyaknya toko elektronik yang tutup di Glodok bukan hal yang aneh. Pasalnya, semakin hari penjualan semakin turun lantaran tak banyak orang yang datang ke Glodok."Jadi bukan karena online, tapi karena mal sudah banyak sekali di Jakarta. Anak saya sendiri kalau beli barang elektronik lebih suka ke Taman Anggrek, padahal lebih jauh, katanya karena lebih nyaman dan bisa cari hiburan," ujar itu, Asisten Manager Pasar Glodok PD Pasar Jaya, Aswan, menuturkan menjamurnya gerai elektronik dan juga pusat perbelanjaan membuat Glodok perlahan mulai ditinggalkan pemburu barang elektronik."Zaman dulu kalau orang Bekasi, Jakarta, Tangerang kalau mau beli kulkas, televisi, atau elektronik lain kepikiran pertama pasti ke Glodok. Pokoknya beli elektronik ya ke Glodok, sekarang zaman sudah berubah," jelas Muhammad IdrisApalagi, lanjut dia, selain kenyamanan dan kedekatan dari tempat tinggal, banyak gerai elektronik menawarkan pembelian produk elektronik tanpa harus membayar cash alias tunai."Di sini Glodok Anda datang jauh-jauh kemudian harus beli dengan uang kontan. Sementara kalau Anda beli di toko elektronik yang besar-besar bisa beli cicil kredit, bunga 0% atau flat. Satu bulan cuma nyicil Itu kan menarik sekali bagi masyarakat," terang Aswan."Sata masih ingat waktu kecil, kalau orang tua dulu mau beli barang elektronik ya harus ke Glodok, sekarang beli di supermarket juga ada, hypermart atau mal yang ada pinggiran-pinggiran ada juga. Mereka modal besar, sementara pedagang elektronik di sini kan rata-rata pemain kecil," Glodok sendiri selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Orion. Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur di sepanjang jalan di pinggiran Glodok sampai ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.[GambasVideo 20detik] idr/wdl

harga barang elektronik di pasar glodok